01.03.24

Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional 2024 di Indonesia: Dukung Revitalisasi Bahasa Daerah

By Ince Dian Aprilyani Azir

Gambar di atas: Ince dan Dina di Sekolah Regina Pacis Jakarta

Pada tanggal 21 Februari, dunia merayakan Hari Bahasa Ibu Internasional. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menekankan pentingnya melestarikan bahasa sebagai sarana pengetahuan tradisional dan warisan budaya. Tahun ini, dengan tema Hari Ibu Internasional adalah “Pendidikan Multibahasa sebagai Pilar Pembelajaran Antargenerasi,” Terkait tema, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam melestarikan warisan linguistiknya melalui serangkaian acara yang disebut Revitalisasi Bahasa Daerah. Di Indonesia, bahasa daerah dianggap sebagai bahasa ibu.

Pemerintah Indonesia melalui Bdan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah aktif melakukan beberapa revitalisasi bahasa daerah sejak tahun 2021. Tahun ini, puncak kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah yakni Festival Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) akan dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2024. Acara ini akan dibuka secara resmi oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Kegiatan ini akan diikuti oleh seluruh Kepala Dinas Pendidikan, Bupati dan Gubernur se-Indonesia, serta akan diikuti oleh seluruh pemenang lomba kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah yang memasuki tahun ketujuh.

Gambar di atas: Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim

Pada hari Bahasa Ibu Internasional, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengunggah beberapa kata berbahasa daerah pada media sosialnya. Mas Menteri juga menyebutkan perkembangan yang signifikan dalam upaya revitalisasi bahasa daerah. Bahasa Bali termasuk di antara 72 bahasa daerah yang telah direvitalisasi sejak tahun 2022, menandai tonggak sejarah penting dalam melestarikan keberagaman bahasa Indonesia. Komitmen Mas Menteri untuk merevitalisasi 92 bahasa pada tahun ini semakin menunjukkan dedikasi Indonesia dalam melestarikan dan mempromosikan warisan linguistiknya.

Gambar di atas: Ucapan Selamat Hari Bahasa Ibu Internasional dalam beberapa Bahasa Daerah di Indonesia yang diposting di Media Sosial Mas Menteri

Franka Nadiem Makarim, yang merupakan Bunda Bahasa Ibu Indonesia ikut merayakan Hari Bahasa Ibu Internasional di Bandung. Franka menekankan peran keluarga dalam berbahasa daerah di rumah sebagai kunci untuk memperkuat keberagaman bahasa. Franka mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk melestarikan bahasa ibu. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah, sekolah, komunitas, pelaku budaya dan masyarakat yang telah berkontribusi dalam revitalisasi berbagai bahasa ibu di Indonesia. Untuk mengoptimalkan revitalisasi bahasa daerah, perlu adanya upaya kreatif dalam mendorong generasi muda berbahasa daerah.

Gambar di atas: Franka Nadiem Makarim mengucapkan Selamat Hari Bahasa Ibu Internasional, Selamat Merayakan Keberagaman Bahasa

Untuk mewujudkannya, berbagai inisiatif berbasis Diet Linguistik yang Sehat dapat dilakukan sebagai upaya menjaga keberagaman bahasa Indonesia. Misalnya saja penyelenggaraan festival bahasa yang menampilkan keindahan berbagai bahasa, promosi pendidikan multibahasa di sekolah, dan peningkatan program pertukaran lintas budaya. Selain itu, bisa juga dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya melestarikan bahasa daerah melalui kampanye media, lokakarya, dan seminar yang bisa semakin memperkuat komitmen Indonesia terhadap keberagaman bahasa.

Gambar di atas: Kampanye Trigatra (Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing) oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia

Dengan bekal tugas belajar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, saat ini saya sedang menempuh studi doktoral di UCL melalui beasiswa LPDP Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Supervisor utama saya adalah Dr Dina Mehmedbegovic-Smith yang menciptakan istilah Diet Linguistik yang Sehat. Melalui konsep Diet Linguistik yang Sehat, saya memiliki visa untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam hal mendukung keberagaman bahasa di Indonesia. Konsep tersebut juga turut mendukung kampanye Trigatra (Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing) yang sedang digencarkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Saya sedang merumuskan pola Diet Linguistik yang Sehat sebagai kebijakan bahasa untuk memperkuat warisan linguistik di negara saya.


About the author

Ince Dian Aprilyani Azir is a civil servant of Ministry of Education, Culture, Research, and Technology Republic of Indonesia. She works as a lecturer at Politeknik Negeri Media Kreatif (State Polytechnic of Creative Media). She is currently a student at MPhil/PhD of Culture, Communication, and Media Institute of Education University College London funded by LPDP Scholarship Ministry of Finance Republic of Indonesia. She is extensively working on developing her research project with the vision to support Indonesian linguistic diversity through the concept of Healthy Linguistic Diet. Like most of Indonesians, Ince is raised as a multilingual and she speaks different local languages: Bugis, Makassar, and Indonesian.

BlogAll posts

23.02.24

‘Saya merasa kehilangan’:
Apakah hilangnya bahasa ibu di Indonesia masih bisa dicegah?

Gambar di atas: Bersama para wisudawan di Universitas Udayana Translated by: Ince Dian Aprilyani Azir Tanggal More

23.02.24

‘Titiang Kaicalang Kasujatian Ragan Tiang Pedidi’:
Prasidakeh kereredan basa ibu ring Indonesia ketambakin?

Gambar ring baduur: Sareng lulusan Universitas Udayana Translated by: Ni Putu Sri Suci Artini Asih and More

21.02.24

‘I feel a loss in myself’:
Can the loss of mother tongues in Indonesia be prevented?

Image above: With the graduates at University of Udayana On February 21st we mark the UN More

18.12.23

When concepts migrate: Complexities of migrating Healthy Linguistic Diet

Image above left: Thomas giving a keynote at the first International Conference on Language Development and Assessment More